Kota
surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan jasa mensyaratkan tersedianya
kemudahan dan kecepatan akses, terutama di bidang sarana prasarana
transportasi. Karenanya, selain menjadi kota transit, Surabaya juga menjadi
tujuan bisnis.
Surabaya
memiliki luas wilayah administratif yang cukup besar, lebih kurang 32,6 hektar.
Sebagai kota dagang dan jasa menjadikan aktifitas warganya sangat membutuhkan
akses yang cepat, terutama transportasi. Namun, kebutuhan warga di kota
surabaya demikian telah terpenuhi oleh sarana prasarana kota yang memadai.
Untuk
menjangkau seluruh sudut kota, warga kota tak perlu kuatir karena Kota Surabaya
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Kota
Surabaya memiliki infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara yang mampu
melayani perjalanan lokal, regional, maupun internasional.
Bandara
Juanda melayani penerbangan domestik maupun internasional. Bandara Juanda telah
menjadi bandara internasional yang menjadi nadi transportasi udara kebanggaan kota
ini. Bandara Juanda menjadi lalu lintas berbagai maskapai yang beroperasi di
Indonesia. Baik maskapai yang melakukan penerbangan dari dan ke kota-kota di
seluruh Indonesia, maupun maskapai penerbangan ke luar negeri.
Tempat-tempat
reservasi pun tersedia di berbagai tempat sehingga memudahkan warga kota yang
mau melakukan perjalanan jalur udara.
Angkutan Kota
Transportasi
kota yang juga selalu siap mengantar warga kota hingga ke tujuannya
antara
lain bus kota, angkutan kota (angkot), angguna (angkutan serba guna), bahkan
becak. Angkutan kota dan angguna merupakan transportasi publik yang paling
banyak dijumpai karena paling ekonomis dan rute yang dilalui cukup banyak (57
rute) serta bisa mencapai ke jalan-jalan yang kecil.
Bus
kota (patas dan ekonomi) yang melayani transportasi publik kota surabaya
memiliki 19 rute pada jalan-jalan utama dan di dukung oleh terminal-terminal
yang representatif antara lain :
Terminal
Purabaya
Meskipun
lokasi Terminal Purabaya berada di Bungurasih Kabupaten Sidoarjo, namunpengelolaannya
oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dalam skala kota Surabaya, letak terminal
Purabaya berada di sisi Selatan kota Surabaya. Terminal Purabaya merupakan
terminal tipe A dengan luas lahan 120.000 m2 , melayani angkutan Antar Kota
Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), dan Angkutan
Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal Purabaya adalah bus
kota.
Terminal
Tambak Oso Wilangun
Lokasi
terminal ini terletak di sebelah Barat Laut Surabaya, berada dekat dengan
perbatasan Kabupaten Gresik. Terminal Tambak Oso Wilangun merupakan terminal
tipe
A, dengan luas lahan 50.000 m2 . Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani
Terminal Tambak Oso Wilangun adalah bus kota dan angkutan (lyn).
Terminal
Joyoboyo
Lokasi
terminal ini terletak di sebelah selatan. Terminal Joyoboyo merupakan terminal
tipe B dengan luas lahan 11.134 m2 , dimana melayani angkutan Antar Kota Dalam
Propinsi (AKDP), dan angkutan kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani
Terminal Joyoboyo ini yakni bus kota, dan angkutan kota (lyn).
Terminal
Bratang
Lokasi
terminal ini terletak di sebelah timur. Terminal Bratang merupakan terminaltipe
C dengan luas lahan 2.575 m2 , melayani angkutan kota saja. Jaringan trayek
angkutan kota yang dilayani Terminal Bratang ini yakni bus kota dan angkutan
kota (lyn).
Sub Terminal
Sub-sub
terminal yang dikelola oleh
Pemerintah
Kota antara lain yaitu :
-Sub
Terminal Menanggal
-Sub
Terminal Benowo
-Sub
Terminal Petekan
-Sub
Terminal Manukan Kulon
-Sub
Terminal Darmo Permai
-Pangkalan
Angkutan Kota (Lyn)
Selain
terminal dan sub terminal, fasilitas transportasi kota yang klasifikasinya
lebih kecil yaitu pangkalan angkutan kota (lyn) yang pada umumnya dikelola oleh
”Paguyuban” angkutan kota. Lokasi pangkalan angkot ini biasanya merupakan
simpul akhir trayek angkot dari terminal. Untuk pelayanan penumpang di
sepanjang
rute,
tersedia fasilitas tempat pemberhentian berupa Halte atau Shelter, dan berupa
Rambu (tanpa ada bangunan). Jumlah Halte atau Shelter sekitar 53 buah,
sedangkan rambu sejumlah 29 buah.
RUTE BIS KOTA
Kode
Rute
C Purabaya -
Darmo - Indrapura - Demak
E Purabaya -
Damo - Tambak Oso Wilangun
E1 Purabaya -
Joyoboyo
F Purabaya -
Kupang - Raden Saleh - Indrapura - Tambak Oso Wilangun
L Ujung Baru -
Rajawali - Tambak Oso Wilangun
P1 Purabaya -
Darmo - Indrapura - Perak / Patas
P2 Purabaya -
Darmo - Indrapura - Tambak Oso Wilangun / Patas
P3 Sidoarjo -
Dupak - Rajawali - Semut Patas
P4 Purabaya -
Dupak - Perak / Patas
P6 Purabaya -
Tambak Oso Wilangun / Patas
P7 Purabaya -
Dupak - Tambak Oso Wilangun / Patas
P8 Purabaya -
Dupak - Tambak Oso Wilangun / Patas
KAMAL Kamal
- Bangkalan - Burneh
CAD Cadangan
JND Juanda – Bungurasih / Mini AC
PAC
1 Purabaya - Darmo - Indrapura - Perak /
Patas AC
PAC
2 Purabaya - Darmo - Indrapura - Tambak
Oso Wilangun / Patas AC
PAC
4 Purabaya - Dupak - Perak / Patas AC
PAC
8 Purabaya - Dupak - Tambak Oso Wilangun
/ Patas AC
RUTE MPU/MIKROLET
C Pasar
Loak - Sedayu - Karang Menjangan PP
D
Joyoboyo - Pasar Turi - Sidorame PP
E
Petojo - Tanjungsari - Balongsari PP
F
Joyoboyo - Pegirian - Endrosono PP
G
Joyoboyo - Karang Menjangan / Lakarsantri / Karang Pilang PP
H2
Pasar Wonokromo - Pagesangan PP
H2P
Pasar Wonokromo - Terminal Menanggal PP
I
Kupang - Benowo PP
K
Ujung Baru - Kalimas Barat / Pasar Loak PP
L2
Ujung Baru - Sasak - Petojo PP
M
Joyoboyo - Dinoyo - Kayun - Kalimas Barat PP
N
Kalimas Barat - Menur - Bratang PP
O
Tambak Wedi - Petojo - Keputih PP
O1
Kalimas Barat - Keputih PP
O2 (WK) Tambak
Oso Wilangun (Depan SPBU) - Petojo PP / Tambak Wedi - Keputih – Bratang PP
P
Joyoboyo - Gebang Putih - Kenjeran / Petojo - Ketintang / Joyoboyo - Karang
Menjangan - Kenjeran PP
Q
Kalimas Barat - Bratang PP
R
Kalimas Barat - Kapasan - Kenjeran PP
S
Joyoboyo - Bratang - Kenjeran PP
T1
Margorejo - Joyoboyo - Sawahan - Pasar Loak PP
T2
Joyoboyo - Mulyosari - Kenjeran PP
U Joyoboyo
- Rungkut - Wonorejo / Joyobekti PP
V
Joyoboyo - Tambakrejo PP
W
Dukuh Kupang - Kapas Krampung - Kenjeran PP
Y Joyoboyo
- Demak PP
Z
Kalimas Barat - Benowo PP
TV
Joyoboyo - Citra Raya / Manukan Kulon / Banjar Sugihan
DP
Kalimas Barat / Petekan - Manukan Kulon PP
Z1
Benowo - Ujung Baru PP
J
Joyoboyo - Kalianak PP
BK
Bangkingan - Karang Pilang PP
DA
Kalimas Barat - Citra Raya
JTK
Joyoboyo - Tambak Klanggri PP
JTK2
Joyoboyo - Medokan Ayu PP
R1
Kalimas Barat - Nambangan - Kenjeran PP
WLD
Wonoarum - Pasar Loak - Dukuh Kupang PP
WLD2
Bulak Banteng - Dukuh Kupang PP
RT
Rungkut - Pasar Turi PP
LMJ
Lakarsantri - Manukan Kulon - Kalimas Barat PP
BM
Bratang - Perumnas Menanggal PP
JBMN
Joyoboyo - Gunung Anyar PP
LK
Manukan Kulon - Pasar Loak - Kenjeran PP
GL
Pasar Loak - Gadung PP
JK
Joyoboyo - Kalijudan - Kenjeran PP
IM
Benowo - Simokerto
WB
Wonosari - Bratang PP
DKM
Dukuh Kupang - Menanggal PP
DKB
Dukuh Kupang - Benowo PP
BJ Benowo
- Kalimas Barat PP
RDK
Dukuh Kupang - Benowo PP
UBB
Ujung Baru - Bratang PP
UBK
Ujung Baru - Kenjeran PP
JMK
Kenjeran - Kalimas Barat PP
KIP1
Kutisari Indah - Petojo PP (Lewat Tengah) PP
KIP2
Kutisari Indah - Petojo PP (Lewat Timur) PP
GS
Gunung Anyar - Sidorame PP
RBK
Rungkut Barata - Kenjeran PP
DWM
Balongsari - Pangkalan Karah PP
Kereta
Transportasi
kota Surabaya juga dihubungkan oleh kereta api dan komuter Surabaya – Sidoarjo.
Jaringan jalan kereta api di wilayah Surabaya yang dikelola Daerah Operasi VIII
merupakan pusat dari jaringan kereta api wilayah Timur Jawa. Dari
stasiun-stasiun di Surabaya yaitu Stasiun Kota , Stasiun Pasar Turi , Stasiun
Gubeng dan Stasiun Wonokromo menyebar jaringan jalan kereta api ke seluruh
wilayah Jawa Timur, jaringan Surabaya – Jakarta lewat Pantura dan Selatan;
jaringan Surabaya – Bandung.
Selain
itu juga merupakan bagian jaringan angkutan barang menggunakan kereta api
Banyuwangi – Surabaya – Jakarta – Cilegon.
Di
wilayah kota Surabaya terdapat 7 stasiun kereta api yaitu : a) Pasar Turi, b)
Tandes, c) Kandangan, d) Benowo, e) Surabaya Kota/Semut, f) Gubeng, dan g)
Wonokromo
Untuk
mendukung pengoperasian kereta api komuter yang melayani Surabaya – Sidoarjo,
maka di wilayah Kota Surabaya telah dibangun 4 buah shelter antara lain : 1)
Ngagel, 2) Margosari, 3)Jemursari, dan 4) Menanggal.
Pelabuhan
Transportasi
laut didukung fasilitas kapal penumpang dengan rute ke seluruh kawasan
Indonesia dari kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Tanjung
Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia. Tanjung Perak
telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia,
khususnya untuk Propinsi Jawa Timur.
Karena
letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang
potensial, pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran intersulair
kawasan Timur Indonesia. Dahulu, Kapal-kapal samudera membongkar dan memuat
barang-barangnya melalui tongkangtongkang dan perahu-perahu yang dapat mencapai
Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada waktu itu) yang berada di jantung kota
Surabaya melalui sungai Kalimas. Karena perkembangan lalu lintas perdagangan
dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas
dermaga di Jembatan Merah itu akhimya tidak mencukupi.
Kemudian
pada tahun 1975, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan pelabuhan
Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan hepada kapal-kapal samudera
membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkangtongkang dan
perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang
sangat tinggi.
Baru
pada sepuluh tahun pertama abad ke-20, Ir. WB. Van Goor membuat suatu rencana
yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samudera
untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari Belanda
yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran mengenai
pelaksanaan rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah
tahun 1910, maka pembangunan pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama
dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan
kade yang belum seluruhnya selesai itu. Dengan demikian, maka dilaksanakanlah
perluasannya. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu
kontribusi yang cukup besar hagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang
penting tidak hanya bagi peningkatan Lalu lintas perdagangan di Jawa Timur
tetapi jugadiseluruh Kawasan Timur Indonesia.